Like Instagram Hilang, Lakukan Hal ini untuk Akunmu!

insight-instagram

Jumlah like Instagram hilang? Semua pemilik akun Instagram pasti heboh. Padahal Instagram telah menguji coba fitur untuk menghilangkan jumlah “like” (penyuka) ini di beberapa negara sejak Juli 2019 lalu.

Sebelum menghilangkan jumlah like, pada tahun 2016 Instagram juga pernah membuat kehebohan dengan merombak algoritma linimasa dari kronologis menjadi dipersonalisasi.

Baca juga : (Perubahan) Algoritma Instagram

Artinya, postingan yang muncul paling atas ketika pengguna membuka Instagram, berasal dari akun yang dekat dengan mereka, bisa dari teman, keluarga maupun selebgram atau akun resmi brand yang sering disukai maupun dikomentari (engage).

Dengan demikian, like dan komentar menjadi hal penting perubahan algoritma ini untuk membuat personalisasi.

hilangnya-jumlah-like
unsplash.com

Kali ini Instagram melakukan ‘inovasi’ baru. Dan inovasi ini mendapatkan berbagai macam reaksi terutama dari para influencer yang memang menjalani bisnisnya dari Instagram.

Beberapa keluhan yang muncul dari pengguna mengaku jumlah like nya berkurang, memang wajar karena hal ini pastinya sedikit banyak akan berpengaruh terhadap engagement per post mereka dan impact jangka panjang ke average engagement rate-nya.

“Anda tidak mendapatkan like, maka tidak akan mendapatkan reach (jangkauan postingan ke followers), dan konten Anda tidak akan menyebar jauh,” Jess Grossman salah seorang Influencer.

Instagram, kata Grossman, mengambil salah satu elemen penting untuk membuat engagement. “Bagaimana nanti algoritma akan bekerja secara optimal?”, sambungnya.

Keluhan senada juga disampaikan influencer lain, Reza Jackson yang menyebut fitur ini bisa membahayakan bisnis marketing media sosial.

Secara psikis, tidak adanya jumlah like yang terpampang akan membuat orang malas untuk menyukai atau berinteraksi dengan postingan tertentu.

‘Bentuk’ Engagement Termudah

Beberapa dari pengguna Instagram mengeluhkan konten yang mereka bagikan terasa minim apresiasi karena jumlah like di postingan tidak terpampang seperti biasanya.

“Like adalah faktor motivasi. Sekarang (dengan tidak ada jumlah like) tidak ada penghargaan dari penonton di akhir pertunjukan,” – Unknown

Padahal like merupakan salah satu engagement ‘termudah’ yang dapat memancing bentuk engagement lainnya seperti komentar, saved maupun share.

Alasan Instagram

insight-instagram
unsplash.com

Melalui akun resminya, Instagram mengatakan penghapusan like ini karena Instagram ingin agar pengguna fokus terhadap kualitas konten (foto atau video) yang dibagikan, bukan pada seberapa banyak like yang didapatkan pada postingan tersebut.

“Pengguna masih dapat tetap melihat jumlah like yang mereka dapat dengan cara tap pada daftar akun yang menyukai postingan tersebut, tetapi teman anda tidak akan bisa melihat jumlah like yang telah diterima,” ujar Instagram.

Direktur Kebijakan Facebook Australia dan Selandia Baru, Mia Garlick juga mengatakan tujuan sembunyikan jumlah like untuk mengurangi tekanan dan penghakiman ketika postingannya tak mendapat like dalam jumlah besar.

Hal lain yang juga dikhawatirkan adalah tidak sedikit juga yang mengklaim, bahwa like merupakan sebuah kesuksesan atau keberhasilan dari suatu postingan. Padahal bukan hanya itu.

Mike Blake-Crawfrod, direktur strategi di agensi sosial media marketing bernama Social Change, mengatakan bahwa like hanyalah satu di antara banyak metrik untuk mengukur performa postingan Instagram.

Ia hanya di level permukaan, sementara poin penting metrik lainnya adalah engagement dan klik yang dihasilkan melalui URL di setiap postingan.

Solusi Atas ‘Inovasi’ Instagram ini

create-content
unsplash.com

Sesuai dengan alasan Instagram, tujuan dihilangkan like adalah agar pengguna fokus kepada konten yang mereka bagikan.

Konten yang dimaksud adalah konten yang memiliki kualitas. Bukan hanya sekedar kualitas, tapi juga memikirkan apakah konten tersebut memiliki value. Value apa yang ditawarkan dari sebuah brand. Apakah value tersebut sesuai dengan selera follower-nya?

Penting bagi sebuah akun untuk mengikuti selera followers demi mempertahankan engagement.

Ketimbang terus memikirkan jumlah like yang disembunyikan, para brand atau pengguna juga sebaiknya lebih menitikberatkan hubungan dengan follower-nya.

Mereka akan lebih tertarik melihat brand atau pengguna yang mampu membangun hubungan dengan para followers, dan mengajak mereka untuk mengklik iklan lalu membeli produk yang dijual brand tersebut.

Jika konten yang dikeluarkan memang baik dan bagus, tidaklah perlu khawatir kita memikirkan perubahan yang dilakukan Instagram. Karena pasti respon follower terhadap konten kita akan tetap sama. Like, komen dan share.

Dengan mengurangi fokus pada ‘like’ sebagai indikator keberhasilan, pembuat konten akan memiliki fokus lebih terhadap kreatifitas.

Pada intinya, Facebook ingin memberikan yang terbaik untuk penggunanya. Kenapa kita tidak?

Fokus ‘Stories’ ?

Pendiri dan CEO Social Native David Shadpour mengatakan tes penghilangan ‘like’ sejalan dengan strategi Facebook dan Instagram untuk mendorong pengguna ke ‘Stories’.

Stories dibuat oleh Facebook, Instagram dan Whatsapp ‘mungkin’ untuk menyaingi Twitter dalam hal kecepatan informasi dan juga fitur utama yang mirip dengan Snapchat.

“Tujuan Facebook dan Instagram adalah untuk mendorong pengguna ke Stories, karena mereka percaya masa depan dalam bentuk video pendek, bukan gambar statis atau News Feed,” ujarnya seperti dikutip dari CNBC International.

“Karena itu, mereka fokus pada strategi untuk meningkatkan tingkat konsumsi video konsumen, membuat lebih banyak creator video, dan meningkatkan ROI pengiklan yang memanfaatkan video.” Tutupnya.

You may also like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *